24 Februari 2011

NABI PALSU MUSAILAMAH AL-KADZAB

Musailamah al-Kadzab terkadang disebut dengan Musailamah al Kadzab. Musailamah merupakan seorang tokoh Bani Hanifah yang mengaku sebagai Nabi. Musailamah berasal dari Yamamah. Musailamah hidup semasa dengan Nabi Muhammad Saw. Nama aslinya Maslamah dan mendapat julukan Abu Sumama. Al Kadzab berarti suka berbohong. Al Kadzab adalah gelar Musailamah. Gelar ini diberikan kepada Musailamah karena Musailamah mengaku sebagai Nabi.
Kedudukan Musailamah di Yamamah hampir sama dengan kedudukan Nabi Muhammad Saw di Madinah, yaitu sebagai pemimpin. Hal itu disebebkan kekuasaannya yang besar dengan pengikutnya yang banyak.
Diceritakan bahwa suatu hari Musailamah pernah ditinggal rombongan Bani Hanifah untuk menjaga barang-barang bawaan. Rombongan tersebut kemudian pergi menemui Nabi Saw untuk memeluk Islam. Nabi Saw juga senang menerima mereka dan kemudian memberi mereka hadiah. Nabi Saw juga memberi hadiah Musailamah yang menjaga barang-barang bawaan rombongan tersebut, seraya berkata, "Dia ( Musailamah ) tidak buruk kedudukannya di kalangan kamu, "
Musailamah ternyata menanggapi lain perkataan Nabi Saw tersebut. Musailamah menduga bahwa Tuhan telah menyamakan kedudukannya dengan Nabi Muhammad Saw dalam kenabian sehingga Musailamah menyatakan diri sebagai Nabi.
Suatu hari Musailamah mengirim surat kepada Nabi Muhammad Saw. Musailamah menyatakan bahwa dirinya juga seorang Nabi. Oleh karena itu, Musailamah usul agar separuh bumi buat dirinya dan separuh yang lain buat kaum Quraisy. Nabi Muhammad Saw kemudian membalas surat Musailamah dengan mengatakan bahwa Nabi Saw sudah paham isi surat tersebut. Nabi Saw memberi penjelasan bahwa bumi ini adalah kepunyaan Allah Swt yang akan diwarisi oleh hamba-hamba-Nya yang saleh.
Musailamah dalam ajarannya menekankan asketisme, seperti perintah untuk berpuasa, hidup sederhana, dan larangan terhadap minum minuman keras. Untuk menarik minat pengikutnya, Musailamah hanya mewajibkan shalat 3 x dalam sehari, bukan 5 x. Musailamah dapat menanamkan pengaruhnya yang besar kepada pengikut-pengikutnya. Hal ini terbukti dengan adanya keengganan pengikut-pengikutnya untuk meninggalkan keyakinan yang sudah ditanamkannya.

Setelah Nabi Muhammad Saw wafat, Musailamah bermaksud melakukan serangan terhadap umat Islam di Madinah. Pada awalnya Musailamah berhadil mengalahkan pasukan Islam di bawah komando ikrimah, bahkan Musailamah berhasil menekan pasukan Islam sampai ke perbatasan utara Yamamah. Akan tetapi, setelah melalui peperangan yang seru, Khalid bin Walid berhasil melumpuhkan perlawanan Musailamah. Perang tersebut memakan korban yang sangat besar di kedua belah pihak. Musailamah terbunuh pada perang tersebut. Di pihak kaum muslimin gugur sekita 700 syuhada dan di antara mereka terdapat sahabat Nabi Muhammad Saw dan para penghafal Al-Quran.

semoga membawa hikmah kunjungi juga http://www.jokoprasetiyo.com/

Tidak ada komentar: