24 Februari 2011

KISAH PENCURI DAN AHLI IBADAH DI JAMAN MUSA AS

Alkisah, pada zaman dahulu ada seorang lelaki yang pekerjaannya suka mencuri. Dan ia telah melakukan pekerjaan haram itu selama 40 tahun.
Pada suatu hari ia melihat Nabi Musa As, sedang berjalan-jalan disebuah tempat.
Entah karena apa, tiba-tiba saja terlintas dihati lelaki itu ingin berjalan bersama dengan Nabi Musa As.
" Andaikata aku dapat berjalan bersama Nabi Musa As, tentu akan memperoleh berkahnya," pikir Si Pencuri itu.
Tetapi ia menahan keinginannya setelah menyadari akan perbuatannya yang bertentangan dengan ajaran Nabi.
" Aku ini seorang pencuri, sungguh tidak pantas jika berjalan bersama seorang Nabi," gumamnya.
Dalam suatu kesempatan lelaki itu melihat seorang Abid berlari menyusul Nabi Musa As dari belakang.
Orang tersebut cukup terkenal karena telah beribadah dengan istiqamah selama 40 tahun.
Si Pencuri berubah pikiran dan berkata di dalam hatinya:

" Sebaiknya aku berjalan bersama dia, mudah-mudahan ada kebaikannya untukku. "
Si Pencuri itu menghampiri si Abid dan meminta agar diberi kesempatan untuk berjalan bersama.
Tetapi tatkala si Abid melihat pencuri itu menyusulnya, ia merasa tidak enak seraya berkata dalam hati:
" Sialan! Kalau dia sampai berjalan bersamaku, bisa rusak semua amal kebaikanku. "
Si Abid yang merasa alim itu tidak mau berjalan bersama orang yang suka mencuri, sehingga ia mempercepat langkahnya bahkan terus berlari.
Si Pencuri yang ingin berjalan bersama itu tidak mau ketinggalan, ia mengejar orang yang berada dihadapannya.
Hingga pada akhirnya kedua orang itu secara hampir bersamaan sampai kepada Nabi Musa As.
Nabi Musa As, berpaling dan bersabda kepada kedua orang itu : " Aku baru saja menerima wahyu dari Allah Swt, agar memberitahu bahwa semua amal baik dan buruk kalian telah dihapus oleh Allah Swt. "
Mendengar penjelasan Nabi Musa As yang singkat itu si Pencuri sangat gembira, karena perbuatan buruknya telah dihapus atau dibersihkan oleh Allah Swt. Dengan demikian dosa kejahatannya yang dilakukan selama 40 tahun telah diampuni oleh Allah Swt pada hari itu juga. Karena meskipun pekerjaannya mencuri, tetapi dalam hati kecilnya ia sangat tidak suka terhadap perbuatan itu.
Ia hidup dalam kemiskinan dengan banyak tanggungan, sehingga terpaksa mencuri karena masyarakat tidak tahu dengan keadaannya. Mereka yang kaya tidak mau membantu orang miskin, bahkan cendrung berfoya-foya.
Si Pencuri dalam hati kecilnya sangat tersiksa, terutama karena melakukan perbuatan itu. Selama 40 tahun ia menanggung perasaan berdosa. Hatinya selalu merintih meminta belas kasihan dan ampunan serta mengharap kasih sayang Allah Swt.
Sedangkan si Abid mementingkan dirinya sendiri dan merasa yakin dapat membeli surga dengan ibadahnya. Setiap kali ia beribadah, ia merasa bertambah baik dan mulia. Sehinggi menganggap dirinya sudah pantas berjalan bersama seorang Nabi. Sehingga dengan kesombongannya itu si Abid yang telah beribadah selama 40 tahun termasuk orang celaka. Semua yang dilakukannya menjadi sia-sia belaka, karena ditolak oleh Allah Swt akibat kesombongannya sendiri atas ibadahnya. 

semoga membawa hikmah kunjungi juga http://www.jokoprasetiyo.com/

Tidak ada komentar: